A. Mengenal Lambang Bilangan Romawi
HUT Republik Indonesia LXVI, yaitu HUT RI yang ke-66 diperingati dengan meriah di seluruh pelosok tanah air.
LXVI adalah lambang bilangan Romawi untuk bilangan 66. Bilangan Romawi tidak banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari Mari kita perhatikan contoh-contoh kalimat berikut:
1. Yani tinggal bersama kakeknya di Jalan Anggrek XII nomor 20
2. Memasuki abad XXII, kita dituntut untuk lebih menguasai IPTEK dan IMTAQ
Coba kamu perhatikan kembali huruf-huruf yang dicetak tebal pada contoh-contoh kalimat diatas. XII, XXII merupakan bilangan-bilangan romawi. Coba kamu sebutkan contoh penggunaan bilangan romawi lainnya yang kamu ketahui.
Bagaimana lambang bilangan romawi? Secara umum, bilangan romawi terdiri dari 7 angka (dilambangkan dengan huruf) sebagai berikut.
Untuk bilangan-bilangan yang lain, dilambangkan oleh perpaduan (campuran) dari ketujuh lambang bilangan tersebut.
B. Membaca Bilangan Romawi
Pada sistem bilangan romawi tidak dikenal bilangan 0 (nol). Untuk membaca bilangan romawi, kamu harus hafal dengan benar ketujuh lambang bilangan dasar Romawi.
Bagaimana aturan-aturan dalam membaca lambang bilangan romawi? Bagaimana menyatakan bilangan Romawi ke bilangan asli? Mari kita pelajari bersama.
1. Aturan penjumlahan bilangan romawi
Untuk membaca bilangan romawi, dapat kita uraikan dalam bentuk penjumlahan seperti pada contoh berikut ini.
Contoh:
a. II = I + I
= 1 + 1
= 2
b. LXXVI = L + X + X + V + I
= 50 + 10 + 10 + 5 + 1
= 76
Coba kamu perhatikan lambang bilangan romawi pada contoh-contoh diatas. Semakin ke kanan, nilainya semakin kecil. Tidak ada lambang bilangan dasar yang berjajar lebih dari tiga.
Dari contoh-contoh tersebut dapat kita tuliskan aturan pertama dalam membaca lambang bilangan romawi sebagai berikut.
a. Jika lambang yang menyatakan angka lebih kecil terletak di kanan, maka lambang-lambang romawi tersebut dijumlahkan.
b. Penambahnya paling banyak tiga angka.
2. Aturan pengurangan bilangan romawi
Untuk membaca bilangan romawi, dapat kita uraikan dalam bentuk pengurangan seperti pada contoh berikut ini.
Contoh:
a. IX = X – I
= 10 – 1
= 9
Jadi, IX dibaca 9
b. XL = L – X
= 50 – 10
= 40
Jadi, XL dibaca 40
Dari contoh-contoh tersebut dapat kita tuliskan aturan kedua dalam membaca lambang bilangan romawi sebagai berikut.
a. Jika lambang yang menyatakan angka lebih kecil terletak di kiri, maka lambang-lambang romawi tersebut dikurangkan.
b. Pengurangannya paling banyak satu angka.
3. Aturan gabungan
Dari kedua aturan di atas (penjumlahan dan pengurangan) dapat digabung sehingga bisa lebih jelas dalam membaca lambang bilangan romawi.
Mari kita perhatikan contoh berikut ini.
Contoh:
a. XXIX = X + X + (X – I)
= 10 + 10 + (10 -1)
= 20 + 9
= 29
Jadi XXIX dibaca 29
b. MMIX = M + M + (X – I)
= 1000 + 1000 + (10 - 1)
= 2000 + 9
= 2009
Jadi, MMIX dibaca 2009
C. Menulis lambang bilangan romawi
Dalam menulis lambang bilangan romawi, perlu diperhatikan ketentuan berikut:
1. Lambang yang sama hanya boleh berurutan 3 kali.
Contoh: 3 = III
30 = XXX
4 tidak boleh ditulis IIII
2. Bila lambang yang nilainya lebih kecil terletak di sebelah kanan lambang yang nilainya lebih besar, berarti penjumlahan.
Contoh: VII = 5 + 2 = 7
XI = 10 + 1 = 11
Sebaliknya, bila lambang yang nilainya lebih kecil terletak di sebelah kiri lambang yang nilainya lebih besar berarti pengurangan.
Contoh: IV = 5 – 1 = 4
XL = 50 – 10 = 40
3. V dan X hanya dapat dikurangi oleh I, sedangkan L hanya dapat dikurangi oleh X, itu pun terbatas satu lambang.
Contoh: 9 = IX
3 tidak boleh ditulis IIV
30 tidak boleh ditulis XXL
D. Mengubah lambang bilangan asli ke lambang bilangan romawi
Contoh:
45 = XLV LIX = 59
32 = XXXII XXVI = 26
E. Pemakaian lambang bilangan romawi
Lambang bilangan romawi sering dipakai untuk:
1. Menulis tingkatan kelas
Contoh: Kelas I, Kelas II, Kelas III, Kelas IV, Kelas V, Kelas VI
2. Menulis nomor sekolah dasar
Contoh: SDN Bintang XI
SD Cakra Mawar V
3. Menulis bilangan pada jam
4. Menulis nomor bab dalam buku
Contoh: Bab I Pendahuluan
Bab II Belajar Bekerjasama
Bab III Belajar kelompok
Latihan
1. Ubahlah menjadi lambang bilangan romawi!
a. 15
b. 33
c. 91
d. 280
e. 2016
2. Ubahlah menjadi bilangan cacah!
a. XLVII
b. LXXVIII
c. CCCXXXVIII
d. CDXLIV
e. MDCXVI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar